SUMIARTI
SANG PEMIMPI PERAIH
MIMPI
Semangat yang diyakini Sumiarti (58) adalah dasar
yang berharga dan utama dalam pencapaian mimpi yang dicita-citakannya. Semangat
yang diyakini Sumiarti ini bukanlah semangat lemah . Namun semangat tinggi demi
pemberian lebih untuk keluarganya .
Oleh Daniel Nicola
Profil
Sumiarti
*Lahir : Malang , Indonesia 27 juli 1955
*Suami : Pardi
*Anak : -Syaiful -Arini -Faizal
*Pendidikan :
-
*Pekerjaan : Pedagang gorengan
Hal yang dirasakan Sumiarti (58) waktu kecil,
membuatnya bertekad untuk dapat melakukan hal yang jauh lebih baik terhadap
anak-anaknya dan keluarganya .
“Memang saya dari orang ga punya. Tuntutan hidup
yang berat dan sulit waktu kecil , membuat saya tak mampu melakukan lebih .
Maka dari itu kini saya akan jauh lebih berjuang lagi , agar saya mampu
memberikan yang terbaik bagi anak dan keluarga saya , “ kata Sumiarti .
Merubah keadaan hidup adalah hal tersulit yang
dialami oleh siapapun juga. Dan Sumiarti paham betul akan persoalan ini .
Banyak proses dan rintangan yang harus dihadapi demi mencapai titik puncak yang
sulit itu .
Dalam pencapaiannya berbagai usaha telah digeluti
Sumiarti . Namun dari berbagai pilihan yang telah dicoba , akhirnya ia
memutuskan berdagang adalah cara yang pas dengan dirinya .
Meski dengan modal yang pas-pasan pada waktu itu,
Sumiarti bertekad dan optimis bahwa apa yang ia tekuni dapat membawanya pada
mimpinya.
Langkah Kedepan
Dengan bermodalkan uang Rp 20.000 , Sumiarti
memutuskan mulai tahun 1992 , ia memilih berjualan gorengan sebagai langkah
awal menuju impiannya.
Pemilihan gorengan sebagai barang dagangnya ,
dikarenakan ia melihat pada waktu itu gorengan adalah salah 1 makanan ringan
yang cukup digemari oleh masyarakat setempat.
Sumiarti paham bahwa apa yang ia lakukan adalah
pertaruan untuk hidup bahkan segalanya . Dia tidak bisa kembali , ia harus
melangkah jauh kedepan meski hanya sebatas gorengan .
Diakuinya , awal-awal dalam menjalankan usahanya
memang sulit , terjual sedikit saja sudah membuatnya senang daripada tak ada
yang terjual satupun dan harus membuangnya bahkan .
“ Pengalaman saya waktu awal memulai usaha ga
bisa dijelaskan dengan kata-kata. Tapi saya tak akan pernah menyerah pada
keadaan. Saya sudah berjanji untuk memberi lebih terhadap anak dan keluarga
saya , jadi saya tak akan menyerah ,“ ujarnya .
Meraih Mimpi
Sulitnya keadaan yang menerpa usaha Sumiarti-pun
, tak membuat dirinya gentar . Demi mimpinya itu , ia tidak pernah mengenal
kata lelah sedikitpun.
Sumiarti akhirnya memulai resiko . Dengan harga
murah dibanding dengan harga gorengan yang lainnya. Namun tetap memberikan
kualitas dan mutu yang terbaik pada gorengannya.
Meski dibilang merugi karena dengan menawarkan
harga jual yang lebih murah dibanding dengan harga bahan pokok yang mahal . Itu
tidaklah membuat Sumiarti bingung , karena inilah strategi Sumiarti untuk
memikat pelanggan .
Sedikit demi sedikit namun pasti , itulah
Sumiarti dalam usaha meraih mimpinya yang mulai terbuka lebar. Strategi
dagangnya mampu mengikat masyarakat dari berbagai kalangan karena rasanya yang
enak .
Gorengan yang dijajahkannyapun tak hanya berdiri
ditempat . Melainkan ia juga menitipkan gorengannya pada psar-pasar terdekat
guna menambah sedikit penghasilannya.
Alhasil kini ia mulai menikmati hasil jerih
payahnya selama ini . Seperti pada pertengahan tahun 2004 , Sumiarti berhasil
membeli sebuah rumah di Jalan Tapak Siring, Malang,Jawa Timur. Dan saya kira
itu adalah pencapaian yang sungguh luar biasa dari usahanya.
Dan tak hanya itu, iapun juga mulai menjawab
mimpinya yang lain . Dengan berhasil menyekolahkan ke-3 orang anaknya pada
jenjang perguruan tinggi .
Menurut dia , pengalaman masa kecil yang sangat
tidak mudah , membuatnya beranggapan bahwa penerusnya kelak harus merasakan
kehidupan yang jauh lebih layak daripadanya . Karena ia tidak ingin kepahitan
pada masa kecilnya terulang kembali kepada ke-3 orang anak dan keluarganya .
Meski sekarang ini persaingan sangat berat pada era globalisasi , ia tetap
bertekad akan memberikan yang terbaik pada keluarga dan anak-anak yang ia
cintai .
“ Selagi saya masih bisa bermimpi dan bernafas ,
saya akan terus mencoba
mewujudkannya. Apalagi kerja itukan sebagian dari
ibadah, kalau kita mau percaya pasti yang di Atas bakal ngeberi jalan buat kita
meraih mimpi mas ,” ujarnya .
0 komentar:
Posting Komentar