Pages

Selasa, 22 Oktober 2013

Gerakan Membaca SMAK Santa Maria


Membaca perlu dikondisikan baik secara internal maupun eksternal.
Salah satu upaya gerakan membaca adalah peserta didik kelas XI IPS dan kelas XII IPS membuat
Judul Buku      : Berpikir Positif
Penulis              : Norman Vincent Peale
Penerbit            : BINARUPA AKSARA Publisher
Tahun Terbit   : 2011

                        Konflik dapat diselesaikan dengan berbagai macam cara. Misalnya dengan tindakan persuasif, preventif, dan koersif. Dalam buku Berpikir Positif rata-rata disajikan contoh penyelesaian konflik secara preventif. Menurut saya buku ini sangat bagus dalam menyajikan tata cara penyelesaian masalah kehidupan sehari-hari manusia secara preventif, karena di era modern ini ego manusia cenderung sangat tinggi. Dalam buku ini terutama pada bab 15 yang berjudul ‘Bagaimana Membuat Orang Menyukai Anda’, disajikan contoh yang konkret dan aktual tentang perbaikan kepribadian agar tidak berkonflik dengan orang lain.
                        Bukan hanya tindakan pencegahan saja yang disajikan, melainkan juga cara penyelesaian konflik yang terlanjur terjadi. Hal ini juga diuraikan pada bab yang sama disertai dengan contoh. Menariknya tata bahasa dalam buku ini diatur sedemikian rupa sehingga dapat mempengaruhi pembaca untuk melaksanakan yang tertulis di buku tersebut.
                        Contoh konflik pertama yang disajikan adalah konflik seorang gadis dengan lingkungannya. Seseorang pernah mengatakan pada gadis itu bahwa ia adalah anak yang tidak diinginkan. Bahkan tidak diinginkan sejak lahir. Ungkapan serius tersebut meresap ke dalam alam bawah sadarnya, membuatnya mengalami depresiasi diri yang mendalam. Ia menjadi malu dan terbelakang. Ia kesepian dan tidak berbahagia dan menjadi orang yang tidak berkembang. Tindakan penyelesaian konflik tersebut adalah mengubah hidup spiritual si gadis, khususnya cara berpikirnya. Proses tersebut pada waktunya membuat gadis ini orang yang sangat disukai dengan membuat kepribadiannya terus bebas dari dirinya.
                        Berikutnya adalah penyelesaian konflik dengan cara preventif. Caranya adalah jadilah orang yang menyamankan, yaitu orang yang dengan siapa orang lain dapat berhubungan tanpa merasa tegang. Saat orang lain merasa tidak nyaman dan tegang saaat berhubungan dengan anda, maka hal ini bisa membuat orang lain tersebut berpikiran negatif tentang anda. Bisa saja di lain kesempatan orang itu membicarakan sesuatu yang buruk tentang anda kepada temannya. Sehingga ketika anda mengetahui hal itu, anda terbawa emosi yang bisa menimbulkan konflik salah paham antara orang itu dan anda.
                        Ketiga juga merupakan cara preventif dalam menyelesaikan masalah. Jadilah seorang yang penyayang, menyenangkan, dan ramah. Dengan begitu orang lain akan menerima anda dan akan menyukai anda. Jangan menjadi orang yang kaku, menarik diri, dan tidak responsif. Banyak orang yang tidak menyukai seseorang yang tidak responsif.
                        Ada cara penyelesaian konflik secara preventif yang dilakukan dengan cara perbaikan sifat dasar diri sendiri. Ajaran ini terdapar di ajaran Agama Kristen. Agama Kristen mengajarkan bahwa satu ciri dasar akan berperan besar membuat orang menyukai anda. Ciri itu adalah perhatian tulus dan jujur kepada orang lain dan kasih kepada orang lain. Dengan mengembangkan ciri dasar ini maka ciri lain yang bisa membuat orang lain menyukai anda akan berkembang.
                        Jadi pada dasarnya yang disampaikan di buku Berpikir Positif adalah penyelesaian konflik dengan cara yang tidak egois. Cara yang mengajarkan kita memperbaiki kesalahan pada diri sendiri agar tidak mengalami konflik.

0 komentar:

Posting Komentar