Rabu, 15 Januari 2014
sosialisasi
SOSIALISASI
1. Pengertian berdasar
a. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Sosialisasi berarti suatu proses belajar untuk mengenal dan menghayati kebudayaan masyarakat di lingkungannya.
Sosialisasi juga proses sosial yang terjadi bila seorang individu menghayati dan melaksanakan norma kelompok tempat ia hidup, sehingga akan merasa menjadi bagian dari kelompok tadi.
b. Berger, 1978. Sosialisasi adalah proses belajar seseorang untuk menjadi anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat.
c. Soerjono Soekanto. Soerjono Soekanto menambahkan bahwa sosialisasi adalah suatu proses sosial tempat seorang individu mendapatkan pembentukan sikap untuk berperilaku yang sesuai dengan perilaku orang-orang di dalam kelompoknya.
Sosialisasi merupakan proses belajar untuk memahami, menghayati, menyesuaikan dan melaksanakan suatu tindakan sosial yang sesuai dengan pola perilaku masyarakatnya.
d. Charlotte Buhler, 1968. Sosialisasi adalah proses belajar dan penyesuaian diri yang membantu individu mempelajari bagaimana cara hidup dan bagaimana cara berpikir kelompoknya agar ia dapat berperan dan berfungsi dengan baik dalam kelompok tersebut.
2. Tujuan Sosialisasi
a. Menanamkan nilai dan norma yang ada dalam masyarakat kepada individu.
b. Memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada individu sebagai bekal bermasyarakat.
c. Mengajar individu berkomunikasi secara efektif agar dapat mengembangkan kemampuannya.
d. Mengendalikan fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
e. Menyelaraskan tingkah laku individu dengan norma tata nilai, dan kepercayaan pokok yang dianut oleh lembaga, kelompok, dan masyarakat umumnya.
f. Membentuk anggota masyarakat yang penuh dengan pribadi yang utuh, sehingga berguna bagi dirinya dan masyarakat.
3. Tahap-Tahap Sosialisasi
Menurut George Herbert Mead tahap-tahap yang dilalui seseorang dalam proses sosialisasi adalah sebagai berikut :
a. Tahap Persiapan (Preparatory Stage)
Tahap ini adalah tahap yang dialami manusia ketika baru dilahirkan sampai anak-anak, dimana dia mengenal dan belajar.
b. Tahap Meniru (Play Stage)
Tahap ini ditandai oleh adanya keinginan dan kemauan seorang anak untuk menirukan berbagai peran yang dilakukan orang dewasa.
c. Tahap siap bertindak (Game Stage)
Pada tahap ini peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran.
d. Tahap penerimaan norma kolektif (Generallized Other)
Adalah tahap dimana seseorang dianggap telah dewasa, artinya dirinya sudah dapat menempatkan dirinya
4. Proses
Secara sederhana dapat dikemukakan bahwa proses sosialisasi yang dialami seorang individu-individu melalui tahapan sebagai berikut :
a. Masa anak-anak
b. Masa remaja
c. Masa dewasa
5. Fungsi Sosialisasi
Proses sosialisasi di lingkungan masyarakat memiliki dua fungsi utama sebagai berikut:
a. Dilihat dari kepentingan individu, sosialisasi bertujuan agar individu bisa mengenal, mengakui dan menyesuaikan diri dengan nilai-nilai, norma-norma, dan struktur sosial yang ada di dalam masyarakat.
b. Dilihat dari kepentingan masyarakat, sosialisasi berfungsi sebagai alat pelestarian, penyebarluasan, dan pewarisan nilai-nilai serta norma-nomra yang ada dalam masyarakat, supaya tetap ada dan terpelihara oleh seluruh anggota masyarakat.
6. Media Sosialisasi
Media sosialisasi itu antara lain adalah :
a. Keluarga
Dalam lingkungan keluarga ada dua pola sosialisasi yang sering berlaku yaitu : sosialisasi represif (repressive socialization) dan sosialisasi partisipasi (participatory socialization).
Ciri-ciri dari sosialisasi represif adalah :
1) penekanan pada penggunaan materi dalam hukuman dan imbalan
2) anak harus patuh pada orang tua
3) komunikasi bersifat satu arah, nonverbal dan berisi perintah
4) sosialisasi berpusat pada orang tua dan keinginan orang tua
5) peranan keluarga sebagai significant order (dominasi orang tua)
Ciri-ciri sosialisasi partisipasi :
1) pemberian imbalan bagi yang berperilaku baik
2) anak diberi kebebasan
3) penekanan ditekankan pada interaksi
4) komunikasi bersifat verbal
5) anak menjadi pusat sosialisasi
6) kebutuhan anak dianggap penting
7) keluarga menjadi generalizing order (kerja sama ke arah tujuan)
b. Teman Sepermainan
Pengalaman dalam pergaulan dengan teman sebaya menjadikan dasar bagi seorang individu dan akan dikembangkan secara terus menerus sebagai bekal dalam pergaulan dengan dunia luarnya yang lebih luas. Sedikit banyak teman sepermainan memberi andil dalam membentuk kepribadian seorang individu.
Peranan positif kelompok persahabatan bagi perkembangan kepribadian adalah antara lain :
1) Rasa aman dan dianggap penting dalam kelompok akan sangat berguna bagi perkembangan jiwa.
2) Perkembangan kemandirian remaja dapat tumbuh dengan baik.
3) Remaja mendapat tempat yang baik bagi penyaluran berbagai perasaan yang tidak diperoleh di rumah.
4) Melalui interaksi sosialnya remaja dapat mengembangkan ketrampilan sosialnya yang kelak akan berguna bagi hidupnya.
5) Mendorong remaja agar bersikap lebih dewasa, karena dalam kelompok biasanya ada aturan atau kaidah-kaidah tertentu yang harus ditaati.
Melihat sisi positif dari adanya geng, yaitu :
1) mengembangkan ketrampilan berorganisasi dan kepemimpinan
2) menumbuhkan rasa kesetiakawanan sosial yang kuat
3) rela berkorban untuk sesama anggota kelompok
4) menyalurkan semangat patriotisme yang tinggi
c. Sekolah
Fungsi pendidikan sekolah sebagai media sosialisasi antara lain adalah :
1) Mengembangkan potensi anak untuk mengenal kemampuan dan bakatnya
2) Melestarikan kebudayaan dengan cara mewariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
3) Merangsang partisipasi demokrasi melalui pengajaran ketrampilan berbicara dan mengembangkan kemampuan berfikir secara rasional dan bebas.
4) Memperkaya kehidupan dengan menciptakan cakrawala intelektual dan cita rasa keindahan kepada para siswa serta meningkatkan kemampuan menyesuaikan diri melalui bimbingan dan penyuluhan.
5) Meningkatkan taraf kesehatan melalui pendidikan olahraga dan kesehatan
6) Menciptakan warga Negara yang mencintai tanah air, menunjang integritas antarsuku dan antarbudaya.
7) Mengadakan hiburan umum (pertandingan olah raga atau pertunjukan kesenian).
d. Lingkungan Kerja
e. Media Massa
Media massa memberikan sumbangan informasi dan pola pikir yang bari bagi masyarakat.
7. Bentuk dan Pola Sosialisasi
a. Bentuk Sosialisasi
Proses sosialisasi dapat dibedakan atas dua bentuk sebagai berikut
1) Sosialisasi primer akan memengaruhi seorang anak untuk dapat membedakan dirinya dengan orang-orang yang ada disekitarnya, seperti ayah, ibu, kakak, dan adik.
2) Sosialisasi sekunder proses sosialisasi lingkungan di luar keluarganya, seperti, sekolah, lingkungan bermain, dan lingkungan kerja.
Disamping bentuk sosialisasi di atas, sosialisasi juga memiliki pola, adalah sebagai berikut:
1) Formal, sosialisasi tipe ini terjadi melalui lembaga-lembaga yang berwenang menurut ketentuang yang berlaku dalam negara, seperti pendidikan di sekolah dan pendidikan militer.
2) Informal, sosialisasi tipe ini terdapat di masyarakat atau dalam pergaulan yang bersifat kekeluargaan, seperti antar teman, sahabat, sesama anggota klub, dan kelompok-kelompok sosial yang ada di dalam masyarakat.
b. Pola sosialisasi
Dalam keluarga dikenal dua macam pola sosialisasi yaitu sebagai beriktu:
1) Sosialisasi represif, yaitu sosialisasi yang menguunakan kekuatan fisik, seperti pemukulan.
Contoh: Pak Joko memukul Janu agar tidak terlambat lagi, karena sering terlambat.
Adapun bentuk sosialisasi represif, antara lain:
- Menghukum perilaku keliru
- Kepatuhan anak terhadap orang tua
- Komunikasi sebagai perintah
- Sosialisasi berpusat pada orang tua dan lain-lain
2) Sosialisasi persuasif, yaitu sosialisasi yang cara verbal atau dialog dalam bentuk penyuluhan, ceramah.
Contoh: SMAK Santa Maria Malang mengadakan penyuluhan 'Sehat Berinternet'
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar