Pages

Selasa, 28 Januari 2014

Everybody Can Play Music !!!




Hai kawan sosiologi, kali ini kelompok bintang yang terdiri dari yang utama adalah veteran kami bernama Yosua oparis simanjutak kelas ELITE, dan pembalap mobil merah yang bernama Eric tandiono di kelas ELITE. Dan orang berbadan besar yang sukaa makan kuaci bernama Samuel darmasaputra, dan yang terakhir yang anak yang kecil suka makan yang tidak bertambah besar yaitu Victor ferinso. Kami berempat pada hari minggu turut ayah ke kota naik...  eits maaf terbawa suasana hohoho. Hari minggu, pada tanggal 19 januari 2014 kami pergi ke car free day, yang terletak di jalan besar ijen. 

Kita berkumpul di jalan panderman pada jam 06.00 bisa lebih, dan yang terlambat adalah orang besar yang suka makan kuaci, ia datang setengah 7, mungkin karena makan kuaci dulu. Setelah itu kami langsung mlanjutkan ke TKP, ternyata di TKP ramai sekali dan kami berjalan – jalan untuk mencari komunitas, ternyata si besar hilang dan ditemukan sedang membeli roti goreng dan cakue, sungguh terlalu, kami bertemu dengan kelompok lain yang diketuai oleh Yehuda june dari Gua hantu. Kami masih berputar – putar untuk mencari komunitas sosial yang kami bisa tarik informasi lebih dalam.
Setelah itu hujan pun mengguyur daerah car free day, untung hujan tidak terlalu deras, kami mencari tempat berteduh dan kami pun bertemu dengan penjual tempura yang kami kenal (yang biasa berjualan di depan sekolah) dan kita pun membeli tempura untuk menghambat rasa lapar karena kita belum sarapan semua. Setalah itu kita melihat komunitas skateboard dan juga sepatu roda yang unjuk kebolehannya di car free day.

Kita hanya melihat dan kagum dengan atraksinya tetapi kita tidak mewawancari komunitas itu karena kami belum cocok dengan komunitas tersebut itu. Kami tidak mencari komunitas lagi malah kami semua pergi ke museum brawijaya untuk melihat isi yang ada dalam museum brawijaya yang katanya bersejarah sekali untuk kota malang, akhirnya kami pun serius untuk mencari komunitas yang sesungguhnya untuk diwawancarai, kita mencari komunitas yoga yang tadi pagi kami lihat dengan atrkasi yoga yang lemah gemulai.
Ternyata komunitas yoga yang kami ingin temui sudah tiada atau menghilang, entah kemana kami juga tidak mencarinya. Kami hampir saja menyerah, tetapi ternyata kami melihat komunitas yang sedang memainkan alat – alat musik dengan sempurna dan juga dengan bagusnya. Akhirnya kami pun berniat untuk mewawancari komunitas itu, komunitas itu bernama dwipantara institut, kami bertanya banyak tentang dwipantara institut ini. Anggota dwipantara ini telah mencapai 70 orang yang terdiri dari berbagai usia, FANTASTIC ! dan banyak sekali kami menanyakan bahkan nomor hp orang yang kami wawancara pun kami tanya. 

Ternyata komunitas ini berdiri sejak tahun 2004, misi dari dwipantara institut ini adalah ingin membuat orang yang status sosialnya menengah kebawah mengerti arti musik yang sesungguhnya dan juga mengajak semua orang untuk mengetahui musik itu tidak untuk orang yang bisa musik saja tetapi orang biasa pun pasti akan bisa memainkan alat musik. Dwipantara sekarang tidak hanya untuk memainkan alat musik saja tetapi theater dan juga paduan suara juga ada di dwipantara. 


Itulah petualangan kami di car free day yang diselenggarakan di jalan besar ijen, malang. Sungguh melelahkan. Tetapi kami senang, karena kita jadi mengerti arti dari sebuah musik yang sesungguhnya itu apa, terima kasih untuk yang membaca yaa... :D

THANKS TO:
·         Tuhan yang Maha Esa
·         Pemerintah Kota Malang
·         Bapak Kukuh Widyatmok, Pemulung Intelektual
·         Dwipantara institut
·         Pedagang tempura
·         Yosua
·         Eric
·         Samuel
·         Victor
·         Dan semua kru yang bertugas.

0 komentar:

Posting Komentar