Pages

Minggu, 27 Oktober 2013

Anak Pekerja Keras Motivator Anak Muda Malinau



Nama                  : Kilit Laing
TTL                     : Malinau, 6 – Februari – 1969
Alamat                : Jl.Seluing (Malinau-Kalimantan Utara)
Status pekerjaan : Pengusaha & Kontraktor 
 Oleh Meilindy XII IPS 2 26
Bearawal ikut orang menjadi kuli kasar. Kuli kasar sambil bersekolah. Tekun dalam sekolah maupun bekerja kerassehari-hari.
Kilit Laing adalah salah satu pengusaha sukses di Malinau (Kalimantan-Utara). Beliau adalah paman saya yang menjadi motivator saya. Bermodalkan dengan kebiasaan ‘Rajin’. Ia sekarang memperoleh hasilnya.
Yaitu, menjadi seorang yang sukses dalam pekerjaannya. Bersosialisasi dengan dunia yang luas. Tentu, sosialisasinya sangat tinggi. Bersosialisasi kepada siapa saja.
Dari sosialisasinyalah yang mendorong kesuksesannya sekarang. Tidak ada satupun orang yang sukses tanpa berhubungan dengan orang lain. Dimana kita tentu mengetahui hidup harus bersosialisasi. Yaitu, selalu membutuhkan orang lain.
Lahir pada tanggal 6-februari-1969. Beliau anak ketiga dari empat bersaudara. Hidup dan tinggal bersama orang tua yang sangat sederhana. Berasal dari pedalaman Long Kandai, Kecamatan Mentarang Hulu, Malinau (Kalimantan-Utara).

Beliau kemudian di angkat menjadi saudara papa saya. Om kilit adalah anak yang sangat rajin dan pekerja keras. Bekerja keras dalam melakukan segala kegiatannya. Baik itu pekerjaan bersih maupun kotor.
Pekerjaan itu contohnya seperti, pekerjaan dapur, toko, dan banyak lagi. Bangun pagi untuk membersihkan rumah, angkat-angkat barang, ataupun memandikan serta membersihkan kandang babi.
Tidak hanya itu saja. Pekerjaan seperti itu sudah biasa menurut beliau. Hingga kemudian hari ia mengumpul Rotan, menggiling Padi. Hasil dari semua itu, ia kumpulkan sedikit demi sedikit.
Dari pengumpulan tadi beliau membeli sepasang babi. Yang kemudian babi itu dipelihara. Memeliharanya dengan memberi makan babi semaksimal mungkin.
Sepasang babi tadi kemudian beranak terus. Kemudian, 60 ekor babi tadi di jual. Dari Malinau naik atau menggunakan Long Boat pergi untuk menjual babi-babi tersebut.
Sekitar tahun 1980-an, ia menghasilkan uang sebesar Rp.60.000.000 dari hasil penjualan babi tadi. Jumlah sebanyak itu tentu ia pergunakan sebaik mungkin. Entah untuk modal dan lain-lain.
Pada tahun 1980-an. Itu termasuk penghasilan yang besar. Uang itu dikelola untuk usaha-usaha yang direncanakannya. Beliau berinisiatif untuk membeli tanah. Tanah yang dibeli untuk masa depannya.
Tanah seluas 2 hektar tentu tanah yang lumayan luas/besar. Kemudian seiring berjalannya waktu. Beliau menemukan sang pujaan hati/yang sering disebut istri tersayang.
Kilit Laing dan Ibu Maria Kilit. Yang memiliki 6 orang anak dan 4 orang cucu. Cucu yang masih sangat kecil-kecil.
Sekarang, ia menekuni pekerjaannya. Yaitu, sebagai pengusaha sukses di Malinau. Tidak ada yang tidak mengenalsosok beliau.
Usahanya adalah menjual batu agregat, kemudian juga memiliki toko. Beliau juga menjalani usaha dibagian priyek besar. Serta memiliki kapal barang yang lumayan besar.
Masih banyak usahanya yang tidak dapat diceritakan. Sempat memasuki dunia politik, namun bisa dibilang gagal. Gagal memasuki pemerintahan bukan berarti dia orang yang tidak disegani.
Hubungan atau Relasinya di dunia politik juga tidak pernah terputus. Beliau orang yang disegani kalangan pejabat-pejabat. Seperti, Bupati, DPR, Camat dan lain-lain.
Disegani karena ia seorang pengusaha sukses. Pengusaha yang mempunyai jaringan sangat luas. Kegiatannya sekarang adalah main proyek, meneruskan usaha ditoko, menjual batu agregat, serta masih banyak lagi.
Sikap ramah-tamah yang dimiliki beliau yang tidak dapat dimiliki pengusaha-pengusaha lain. Sosial yang tinggi serta relasi luas. Beliau (Kilit Laing) dapat menjadi motivasi buat saya ke depan.
Dengan giat bekerja keras, berusaha, dan selalu rajin dalam mengerjakan segala sesuatu. Dari situ kita akan memperoleh hasil yang baik dan besar. Dengan sikap itu perlu kita contoh agar kita menjadi orang yang bermoral, sukses, serta bertanggungjawab dalam pekerjaan. “Tanpa Merugikan Orang Lain”



0 komentar:

Posting Komentar