Pages

Senin, 18 November 2013

Penjual Yogurt yang Pantang Menyerah



Nama : Ronny
Umur : 23 tahun
Pendidikan : SMA

            Kegagalan bukan suatu alasan yang bisa menghalangi kita untuk menuju kesuksesan. Hal itulah yang dijadikan Ronny sebagai semangat dalam melakukan segala pekerjaan.
Dengan jerih payah dan semangat, akhirnya Ronny bisa memiliki usaga sendiri meskipun tidak 100% murni dari modalnya sendiri. Anak dari seorang nelayan ini telah melakukan berbagai macam pekerjaan, mulai dari ikut mencari ikan bersama ayahnya sampai bekerja di tempat percetakan.
            Pernah menjalani berbagai profesi pekerjaan membuat Ronny memiliki segudang pengalaman, contohnya, dia pernah menjadi seorang desainer sebuah percetakan, padahal dia tidak pernah mendesain menggunakan komputer, bahkan memakai komputer saja tidak pernah, namun berkat bimbingan dari pemilik percetakan tersebut, akhirnya sekarang Ronny bisa mendesain menggunakan komputer.
            Ronny berasal dari Lamongan, dia lahir dan besar disana, ayahnya adalah seorang nelayan. Setelah lulus SMA dia langsung membantu ayahnya dalam mencari ikan di laut, lantaran ingin mencari pengalaman dan pekerjaan yang lebih baik, akhirnya dia berhenti menjadi nelayan dan mencari pekerjaan lain.
            Tidak jauh – jauh dari yang namanya ikan, Ronny mendapatkan pekerjaan di sebuah pabrik sarden. Hanya bertahan selama 3 bulan dia lalu keluar dari pabrik tersebut dan mencari pekerjaan lain. Akhirnya dia mendapat sebuah pekerjaan sebagai pegawai suatu toko di luar kota. Selama dia bekerja dua tinggal di toko tersebut karena tidak memiliki tempat tinggal.
            Sama halnya dengan saat Ronny bekerja di pabrik sarden, pekerjaannya sebagai pegawai toko tidak bertahan lama. Dia lalu keluar dari pekerjaan tersebut. Lalu akhirnya dia kembali menjadi seorang nelayan bersama ayahnya.
            Setelah agak lama akhirnya Ronny memutuskan untuk mencari pekerjaan lagi. Akhirnya dia mendapat sebuah pekerjaan di sebuah percetakan yang baru saja dibuka, dan pertama kali dia bekerja disitu dua sudah mendapat sebuah tantangan.
            Ya, dia harus membuat desain 1 undangan dari seorang konsumen. Karena Ronny tidak mengerti apapaun dalam hal mendesain dengan komputer. Akhirnya belum sempat mengerjakan dia sudah menyerah. Apalagi dia belum pernah sekalipun menggunakan komputer.
            Sampai diketawain sama teman – teman, karena sama sekali tidak pernah memakai komputer”, kata Ronny. Namun sang pemilik percetakan tersebut tidak menerima kata menyerah Ronny. Akhinya diajarilah Ronny dalam menggunakan komputer untuk mendesain suatu produk.
            Setelah bertahan 2 bulan akhirnya dia memutuskan untuk keluar dari percetakan tersebut dan mencari pekerjaan lain. Sampai akhirnya dia mendapatkan tawaran untuk menjadi pegawai sebuah kafe di Malang. Dengan mengajak seorang temannya, akhirnya berangkatlah Ronny ke Malang.
            Setelah beberapa bulan menjadi pegawai sebuah kafe, akhirnya Ronny diminta untuk menjaga sebuah stand yogurt dan jus disebelah kafe tersebut. Namun setelah beberapa lama, temannya keluar dan kembali ke Lamongan, akhirnya Ronny bekerja sendirian di tempat tersebut.
            Di Malang, dia tinggal dirumah saudaranya yang juga pemilik kafe tempat dia pernah bekerja. Hingga pada suatu saat stand yogurt yang dijaga olehnya diserahkan kepada dia untuk dikelola sepenuhnya. Hingga saat ini usahanya tersebut telah memperoleh penghasilan kotor hingga 5 juta perbulannya, meskipun tidak memiliki cabang. Di sela – sela kesibukannya sebagai pengusaha yogurt dan jus, dia juga tetap mengasah keahliannya dalam mendesain, hal ini dibuktikan dengan dia membantu membuatkan banner para pengusaha kecil di sekitarnya tanpa meminta bayaran.
            Saat ditanya apakah tidak takut bekerja dimana – mana sendiri, Ronny menjawab tidak. Dia berkata asal kita baik pada orang, maka orang lain juga akan baik pada kita.
            Ronny juga pernah ditawari omnya untuk kuliah, namun dia tidak mau karena sungkan dan juga masih ingin mencari pengalaman dalam bekerja, baru dia berniat untuk kuliah.
            Pernah suatu kali dia berhenti berjualan yogurt karena diminta untuk menjadi manajer di kafe milik saudaranya. Namun pekerjaan itu tidak bertahan lama, akhirnya dia kembali lagi berjualan yogurt. Saat ditanya kenapa dia hanya tertawa dan menjawab, “lebih enak disini,”.
            Stand yogurt yang dikelola Ronny buka setiap hari senin sampai sabtu dengan jam tutup yang tidak teratur. Di tempat dia berjualan dia tidak sendirian, ada pedagan mie ayam, cakue, dan yang berjualan yogurt bukan hanya dia, tetapi ada 1 lagi pedagang yang juga berjualan yogurt.
            Pekerjaan yang dilakukan Ronny sudah berjalan selama 1 tahun, dan pekerjaan ini adalah yang paling lama yang pernah dijalaninya.
            Ronny juga pernah ditawari oleh omnya untuk bekerja bersama di Pasuruan, namun masih menunggu waktu dari omnya. Selagi menunggu, Ronny tetap menjalankan usaha yogurtnya.
            Namun sepertinya Ronny tetap ingin menjalankan usahanya dan tidak ingin beralih ke usaha lain karena sudah cocok. Saat ditanya apakah tidak ingin membuka cabang, Ronny hanya tersenyum dan menjawab jika ingin melancarkan dulu usahanya yang pertama.
            Satu prinsip yang dipegang Ronny, jangan pernah menyerah karena kegagalan, karena dari situlah kita bisa belajar untuk sukses. Prinsip itulah yang dipegang Ronny hingga sekarang.

0 komentar:

Posting Komentar