FREDI SIWY
- Lahir : Malang 22 Agustus 1964
- Istri : Maria Echi Tarigan (43)
- Anak :
ü Giovanny Tania Siwy (13)
ü Jonathan Abri Siwy (18)
- Pendidikan :
ü SDN Kauman Di Malang , 1979
ü SMPN 8 , 1982
ü STM Nasional, 1985
- Pekerjaan : POLRI
Oleh Jonatan XII IPS 1 no 23
Dengan jerih payah seorang janda
warakauri Ibu Leetje Lolong Siwy (Alm), dengan penghasilan yang sangat minim
sehingga nyaris tidak dapat mencukupi kebutuhan ekonomi. Apalagi untuk biaya
pendidikan. Namun, dengan usaha yang gigih sehingga harapan akan orang tua
berhasil sesuai dengan yang di angan-angankan. Walaupun untuk mencapai itu,
untuk mencukupi biaya hidup anak-anak harus di selingi dengan bekerja sebagai
seorang mandor di pabrik permen dengan jam kerja mulai pagi sampai malam hari.
Walaupun penghasilan tidak cukup maksimal. Dengan tranportasi menuju tempat
kerja dengan berjalan kaki yang jaraknya kira-kira 10 km. Beliau bias
menuntaskan pendidikan hingga mencapai pendidikan tingkat SLTA ( STM Nasional
). Dan kini bisa menjadi anggota Polri dengan jabatan kepala satuan unit binaan
masyarakat ( Kanit Binmas ) di Polsek Tajinan, Polres Malang.
Saya anak janda warakauri di Malang.
Dengan dorongan orang tua yang kuat untuk menyekolahkan saya, puji Tuhan, saya
bisa hidup lebih baik. Karena itu, saya sebagai orang tua mendorong kepada
anak-anak saya supaya ke depan akan menjadi lebih baik dan mendorong anak saya
supaya lebih giat belajar dan gigih untuk mencapai prestasi yang berguna bagi
diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
Untuk mengemban jabatan sekarang ini
membuat saya mengenal lebih dalam karakter berbagai macam masyarakat khususnya
yang ada di desa bahkan sampai ke pelosok-pelosok dengan tuntutan wajib menjadi
seorang mediasi, sehingga dapat memecahkan segala macam permasalahan yang di
hadapi warga masyarakat. Dengan semboyan melindungi, mengayomi, dan melayani
masyarakat.
Dalam sejumlah kesempatan, setiap ada
pertemuan khususnya dari sejumah RT/RW, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh
pemuda, dll. Senantiasa menyampaikan pesan-pesan kamtibnas ( Keamanan
Ketertiban Masyarakat ) agar dapat hidup dengan damai. Sejak permasalahn dapat
dilakukan dengan adanya pertikaian yang dapat menimbulkan konflik dan
perpecahan.
Apabila itu dapat dipahami oleh
masyarakat maka dimana pun tempat di suatu daerah akan terwujud suatu keamanan
yang di harapkan. Seperti pepatah mengatakan “Aman rejekinya lancar”. tutur
Fredy siwy.
Pertama kali, di tempatkan didaerah
tersebut dengan mayoritas 75% suku Madura, dengan karakter yang keras namun
dengan pendekatan yang sabar dengan dibantu oleh tokoh-tokoh agama yang
berpengaruh sehingga tujuan untuk mencapai rasa damai terwujud. Dengan kerja
sama institusi Polri.
Dengan kerja sama khususnya kelompok
tani untuk memberikan lapangan pekerja bagi para pemuda-pemudi di desa
tersebut. Untuk mengurangi angka pengganguran, juga mengurangi angka kejahatan.
Dengan rata-rata di wilayah Tajinan
dengan pendidikan akademis kurang memadai dan tidak ada kemauan senantiasa
memberikan motivasi kepada orang tua juga kepada anaknya untuk mengikuti
pendidikan minimal sampai SLTA.
Sekolah-sekolah di pedesaan ini masih
belum memiliki fasilitas yang sangat mendukung, bahkan siswa-siswi tidak
memiliki niat untuk bersekolah.
Pengalaman saya membuat saya memahami
bagaimana menjalani hidup yang susah ini dengan baik. Sebab, kita tidak boleh
mengecewakan orang tua kita yang sudah susah payah mengurus kita. Kita tidak
boleh berputus asa di dalam menjalani hidup. Harus semangat dan gigih. Seperti
pepatah “Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian”.
Kenyataan yang pahit bahwa kejahatan
di wilayah Polsek Tajinan salam kurun waktu saya menjabat sering kali terjadi
tindak kejahatan, pembunuhan, perampokan, perampasan sepeda motor, dll. Bahkan
penganiyaan terhadap polisi menjadi tantangan bagi institusi polisi, untuk
mewujudkan wilayah kecamatan Tajinan menjadi kondusif.
Beliau pun tetap menyampaikan ke
semua orang pesan-pesan di dalam menjalani hidup. Bagaiman kita berprilaku di
kalangan masyarakat.
Ia pun sering memotivasi dirinya agar
terus berusaha berjuang demi membanggakan orang tua dan mewujudkan
cita-citanya.
Bahkan, beliau terlibat aktif dalam
pemberantasan narkoba dan aktif dalam mengadakan penyuluhan ke instansi
pemerintah, sekolah, dan lapisan masyarakat. Agar terbebas dari penyalahgunaan
narkotika, psikotropika, dan obat-obat terlarang.
Karena sering-seringnya terjun ke
masyarakat terutama dalam bidang pendidikan yang bekerja sama antara polisi
dengan lembaga pendidikan dan senantiasa melakukan event-event dalam
pelaksanaan seiring menjadi Pembina upacara yang semata-mata bertujuan untuk
mengurangi angka kenakalan remaja maupun kejahatan.
Apabila, tidak mencapai keberhasilan
yang dikuatirkan justru kejahatan akan semakin meningkat dan masyarakat merasa
terganggu keamanannya.
Dengan tekad yang bulat, walaupun
bukan cita-citanya yang seharusnya menjadi seorang sarjana teknik namun
ternyata menjadi seorang polisi, sangat dibutuhkan oleh masyarakay yang ingin
wilayahnya aman, damai, dan sejahtera jauh dari gangguan tindak pidana.
Sebagai seorang kanit binmas,
harapanya mengajakmasyarakat untuk membentuk kominitas. Contohnya karang
taruna, kominitas tukang ojek, dll.
Dari secara keseluruhan tujuan yang
lebih penting visi dan misi agar supaya masyarakat yang saya bina mengerti akan
kesadaran hokum sehingga dapat mewujudkan rasa ketentraman baik bagi diri
sendiri maupun bagi orang lain.
0 komentar:
Posting Komentar