Pages

Selasa, 29 Oktober 2013

SMAK Santa Maria MAlang: Anak Warakauri Motivator Pedesaan



FREDI SIWY
  • Lahir : Malang 22 Agustus 1964
  • Istri : Maria Echi Tarigan (43)
  • Anak :
ü  Giovanny Tania Siwy (13)
ü  Jonathan Abri Siwy (18)
  • Pendidikan :
ü  SDN Kauman Di Malang , 1979
ü  SMPN 8 , 1982
ü  STM Nasional, 1985
  • Pekerjaan : POLRI
Oleh Jonatan XII IPS 1 no 23
Dengan jerih payah seorang janda warakauri Ibu Leetje Lolong Siwy (Alm), dengan penghasilan yang sangat minim sehingga nyaris tidak dapat mencukupi kebutuhan ekonomi. Apalagi untuk biaya pendidikan. Namun, dengan usaha yang gigih sehingga harapan akan orang tua berhasil sesuai dengan yang di angan-angankan. Walaupun untuk mencapai itu, untuk mencukupi biaya hidup anak-anak harus di selingi dengan bekerja sebagai seorang mandor di pabrik permen dengan jam kerja mulai pagi sampai malam hari. Walaupun penghasilan tidak cukup maksimal. Dengan tranportasi menuju tempat kerja dengan berjalan kaki yang jaraknya kira-kira 10 km. Beliau bias menuntaskan pendidikan hingga mencapai pendidikan tingkat SLTA ( STM Nasional ). Dan kini bisa menjadi anggota Polri dengan jabatan kepala satuan unit binaan masyarakat ( Kanit Binmas ) di Polsek Tajinan, Polres Malang.
Saya anak janda warakauri di Malang. Dengan dorongan orang tua yang kuat untuk menyekolahkan saya, puji Tuhan, saya bisa hidup lebih baik. Karena itu, saya sebagai orang tua mendorong kepada anak-anak saya supaya ke depan akan menjadi lebih baik dan mendorong anak saya supaya lebih giat belajar dan gigih untuk mencapai prestasi yang berguna bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
Untuk mengemban jabatan sekarang ini membuat saya mengenal lebih dalam karakter berbagai macam masyarakat khususnya yang ada di desa bahkan sampai ke pelosok-pelosok dengan tuntutan wajib menjadi seorang mediasi, sehingga dapat memecahkan segala macam permasalahan yang di hadapi warga masyarakat. Dengan semboyan melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat.
Dalam sejumlah kesempatan, setiap ada pertemuan khususnya dari sejumah RT/RW, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, dll. Senantiasa menyampaikan pesan-pesan kamtibnas ( Keamanan Ketertiban Masyarakat ) agar dapat hidup dengan damai. Sejak permasalahn dapat dilakukan dengan adanya pertikaian yang dapat menimbulkan konflik dan perpecahan.
Apabila itu dapat dipahami oleh masyarakat maka dimana pun tempat di suatu daerah akan terwujud suatu keamanan yang di harapkan. Seperti pepatah mengatakan “Aman rejekinya lancar”. tutur Fredy siwy.
Pertama kali, di tempatkan didaerah tersebut dengan mayoritas 75% suku Madura, dengan karakter yang keras namun dengan pendekatan yang sabar dengan dibantu oleh tokoh-tokoh agama yang berpengaruh sehingga tujuan untuk mencapai rasa damai terwujud. Dengan kerja sama institusi Polri.
Dengan kerja sama khususnya kelompok tani untuk memberikan lapangan pekerja bagi para pemuda-pemudi di desa tersebut. Untuk mengurangi angka pengganguran, juga mengurangi angka kejahatan.
Dengan rata-rata di wilayah Tajinan dengan pendidikan akademis kurang memadai dan tidak ada kemauan senantiasa memberikan motivasi kepada orang tua juga kepada anaknya untuk mengikuti pendidikan minimal sampai SLTA.
Sekolah-sekolah di pedesaan ini masih belum memiliki fasilitas yang sangat mendukung, bahkan siswa-siswi tidak memiliki niat untuk bersekolah.
Pengalaman saya membuat saya memahami bagaimana menjalani hidup yang susah ini dengan baik. Sebab, kita tidak boleh mengecewakan orang tua kita yang sudah susah payah mengurus kita. Kita tidak boleh berputus asa di dalam menjalani hidup. Harus semangat dan gigih. Seperti pepatah “Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian”.
Kenyataan yang pahit bahwa kejahatan di wilayah Polsek Tajinan salam kurun waktu saya menjabat sering kali terjadi tindak kejahatan, pembunuhan, perampokan, perampasan sepeda motor, dll. Bahkan penganiyaan terhadap polisi menjadi tantangan bagi institusi polisi, untuk mewujudkan wilayah kecamatan Tajinan menjadi kondusif.
Beliau pun tetap menyampaikan ke semua orang pesan-pesan di dalam menjalani hidup. Bagaiman kita berprilaku di kalangan masyarakat.
Ia pun sering memotivasi dirinya agar terus berusaha berjuang demi membanggakan orang tua dan mewujudkan cita-citanya.
Bahkan, beliau terlibat aktif dalam pemberantasan narkoba dan aktif dalam mengadakan penyuluhan ke instansi pemerintah, sekolah, dan lapisan masyarakat. Agar terbebas dari penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan obat-obat terlarang.
Karena sering-seringnya terjun ke masyarakat terutama dalam bidang pendidikan yang bekerja sama antara polisi dengan lembaga pendidikan dan senantiasa melakukan event-event dalam pelaksanaan seiring menjadi Pembina upacara yang semata-mata bertujuan untuk mengurangi angka kenakalan remaja maupun kejahatan.
Apabila, tidak mencapai keberhasilan yang dikuatirkan justru kejahatan akan semakin meningkat dan masyarakat merasa terganggu keamanannya.
Dengan tekad yang bulat, walaupun bukan cita-citanya yang seharusnya menjadi seorang sarjana teknik namun ternyata menjadi seorang polisi, sangat dibutuhkan oleh masyarakay yang ingin wilayahnya aman, damai, dan sejahtera jauh dari gangguan tindak pidana.
Sebagai seorang kanit binmas, harapanya mengajakmasyarakat untuk membentuk kominitas. Contohnya karang taruna, kominitas tukang ojek, dll.
Dari secara keseluruhan tujuan yang lebih penting visi dan misi agar supaya masyarakat yang saya bina mengerti akan kesadaran hokum sehingga dapat mewujudkan rasa ketentraman baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain.

0 komentar:

Posting Komentar