Senin, 20 Februari 2012
Korelasi Korupsi dengan Mobilitas Sosial
Kasus korupsi marak diperbincangkan. Pelakunya mulai pejabat tingkat kabupaten sampai tingkat nasional. Kupasan dari berbagai sisi terus diperbincangkan mulai media cetak sampai audio-visual. Saat ini, penulis mengupas korupsi dari sisi Sosiologi. Ada satu pokok bahasan Sosiologi tepat untuk mengupas salah satu sisinya.
Sisi kupasan tersebut adalah mobilitas sosial. Mobilitas sosial secara sosiologi dipahami sebagai pergerakan, perpindahan status sosial. Mobilitas sosial diklasifikasikan mobilitas sosial vertikal dan mobilitas sosial horisontal.
Subpokok bahasan yangtepat untuk mengupas korupsi adalah mobilitas sosial vertikal. Mobilitas sosial vertikal secara sederhana dipahami sebagai perpindahan status seseorang dari tingkatan bawah ke tingkat lebih atas. Seperti anak TK bersekolah rajin, tingkatnya meningkat menjadi sekolah dasar. Yang dulu miskin sekarang menjadi mampu atau kaya. Ada juga mobilitas vertikal lain adalah dulu kaya sekarang jatuh miskin. Dulu pejabat sekarang terpidana.
Itulah subpokok bahasan menarik. Anggota legislatif, eksekutif, yudikatif sekarang menjadi persangka, terdakwa bahkan terpidana. Penurunan status sosial tersebut secara sosiologi dinamakan mobilitas sosial verital turun atau mobilitas sinking.
Maka makin jelas korelasinya antara mobilitas sosial dengan korupsi.
Sumber gambar : zonadamai.wordpress.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar