PERJUANGAN
HIDUP SEORANG JANDA
Oleh SHARREN PRISKILA XII-IPS3/30
ROMELAH
§
Lahir : Malang,15 juli 1963
§
Suami : Alm.Misri
§
Anak :
Ø Rini(32)
Ø Arief(30)
Ø Rima(28)
Ø Fitri(15)
§
Pendidikan : SDN Purwosari
§
Pekerjaan : PembantuRumahTangga
Dengan susah payah, seorang ibu Romelah
yang biasadipanggil Bu Rom(50) dapatmenghidupi 4 orang anaknya. Walaupun seorang janda, namun semangatnya pantang menyerah dan tidak pernah putu sasa.
“Saya sebagai pembantu rumahtangga, bekerja untuk memenuhi kehidupan
4 orang anak saya. Saya harus bekerja keras karena suami sudah tidak ada ”Kata Bu
Rom. ”Kalau bukan saya yang mencari nafkah siapa lagi ?”tambahnya.
Menjadi pembantu rumah tanggaselama
10 tahun bukanlah hal yang mudah.Anaknya yang bernama Rima
juga bekerja sebagai pembantu untuk menambah penghasilan Bu Rom. Mereka bekerjasama-sama dan ditempat
yang sama.
Dalam kesibukannya, Bu
Rom tidak lupa berpesan kepada anaknya agar dapat menjadi orang yang
sukses, rendah hati, tidak sombong, bahagia, dan mengejar cita-cita mereka. Karena pasti seorang ibu menginginkan
yang terbaik bagi anak-anaknya.
Walaupun hanya bekerja sebagai pembantu rumah tangga, tetapi
Bu Rom merasa mempunyai keluarga yang baru. Penghasilannya pun
cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
MEMBANGGAKAN
Bu
Rom merasa bangga karena mempunyai anak-anak yang mengerti orang
tuanya dan dapat membantu orang tuanya. Meskipun tidak bisa menjanjikan apa-apa tetapi
Bu Rom berjanji untuk selalu memberikan yang terbaik.
Anaknya
yang pertama (Rini) sekarang sudah berkeluarga dan mempunyai 1 anak
. Mereka juga mempunyai pekerjaan masing-masing. Itu sudah lumayan mengurangi beban Bu
Rom.
Yang
kedua bernama Arief, sekarang sudah berkeluarga danmempunyai 1
anak. Arief bekerja sebagai pegawai. Sedangkan istrinya bekerja sebagai penjahit. Tapi penghasilan
yang meraka dapatkan juga lumayan untuk sehari-hari mereka.
Dan
yang ketiga sekarang bernama Rima. Rima ini adalah anak yang paling dekat dengan Bu Rom
karena dialah yang setiap hari bersama Bu Rom, bekerja pun
juga bersama. Suka dan duka mereka jalani bersama-sama.
Anaknya
yang terakhir bernama Fitri. Fitri masih berumur15 tahun dan duduk dibangku 1
SMA. Dia anak yang paling bungsu dan perjalanan hidupnya masih sangat panjang.
Seorang Ibu pembantu rumah tangga ini memiliki sifat
yang baik, rendah hati,dan setia kepada majikannya. Sehingga selama 10
tahun dia dapat mengabdi dengan baik.
Bu
Rom juga merasakan perjuangan anak-anaknya untuk membantunya. Setiap hari Bu Rom dan
Rima bejalan kaki ketempatkerjanya.Pulangnyapunmerekajugaberjalan kaki.
Betapa berat perjuangan mereka hanya untuk pergi bekerja sehari-hari. Mereka berjalan
kaki di pagi buta dan pulang bekerja pada malam hari. Rumah mereka juga sangat sederhana.
“Saya harus tetap bekerja untuk menyekolahkan anak saya
agar memiliki cita-cita yang baik dan tidak menjadi pembantu seperti saya”,ujar Bu
Rom.
Tetapi kenyataan pahit
yang harus dihadapi, dia kehilangan suami tercintanya, Suaminya meninggaldunia 2 tahun
yang lalu karena sakit. Betapa pahitnya dia harus mencari nafkah dan memiliki 2
posisi yaitu sebagai ayah dan ibu.
Kenyataan ini harus mereka hadapi bersama-sama, apalagi anaknya
yang paling bungsu masih duduk di kelas 1 SMA dan masih membutuhkan perhatian dan kasih
saying dari seorang ayah.
Meskipun tak banyak
yang bisa dilakukan, ia selalu memotivasi anak-anaknya dan selalu memiliki semangat hidup
yang tinggi. Dia juga ikut aktif dalam berbagai kelompok-kelompok.
Sebagai seorang janda
yang usianya tergolong belum lanjut, dia merasa kebahagiaan anaknya adalah prioritas utama. Ia juga harus bisa membagi waktu antara pekerjaan dan waktu dirumah bersama anak-anaknya.
Keadaan
yang sepertiinilah yang
harus dihadapi mereka. Dari sini kita dapat belajar dan mengambil hikmah.
Justru dari
orang-orang seperti mereka kita banyak pelajaran yang dapat diambil. Perjuangan hidup
yang sangat luarbiasa.
0 komentar:
Posting Komentar